Rabu, 18 Maret 2015

TUTORIAL PERAKITAN KOMPUTER SEDERHANA
1. Langkah pertama pasang processor. Jenis processor yang digunakan yaitu Intel Pentium Dual Core Seri P439 pada socket yang disediakan lalu kunci kembali soket tersebut dengan cara menekan batang besi kearah bawah dan menyangkutkan batang besi itu dengan memasukan kebatang besi yang kecil disebelah socket processor.
2. Langkah kedua pasang kipas processor. Jenis kipas processornyan yaitu Intel. di atas processor yang baru tadi di pasang. Di processor tersebut terdapat empat buah pengunci kipas processor agar kipasnya bisa tetap berada pas pada posisinya. Cara memasangnya cukup mencari lubang yang disediakan di motherboard lalu tekan pengunci processor. Setelah semua kunci kipas processor masuk, lalu masukan kabel kipas processornya.
3. Setelah  pemasangan kipas processor,dilanjutkan dengan pemasangan RAM. Jenis RAM yang digunakan SAMSUNG 512 MB DDR PC 3200. Pemasangannya dengan cara memasukan ram di slot yang disediakan. Setelah itu satukan pengunci RAM yang sudah tersedia di sebelah kanan dan kiri slot RAM.
4. Letakkan Motherboard pada casing pada posisi yang benar dan tempatnya menyesuaikan dengan lubang tempat baut. Dan setelah motherboard dipasang dilanjutkan dengan pemasangan baut-baut motherboard.
5. Selanjutnya, pasang HARDISK jenis Hardisk yang digunakan SEAGETE 40GB di tempat yang disediakan dan cocokan dengan lubang yang menjadi celah untuk memasukan baut untuk memperkuat HARDISK pada tempatnya dan agar posisinya tidak berubah. Dan dilangsungkan dengan pemasangan jumpernya.
6. Dilanjutkan dengan pemasangan kabel-kabel pada motherboard
7. Langkah terakhir !
Tinggal tutup dan siap dioprasikan .

Sejarah Singkat Taman Sukasada Ujung
Taman Ujung Karangasem didirikan oleh raja Karangasem I Gusti Bagus Jelantik.Bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem. Masyarakat sekitarnya sering menyebut tempat ini “Taman Ujung”. Luasnya hampir 400 hektare,tetapi saat ini kebanyakan tanah tersebut sudah dibagikan kepada masyarakat pada masa land reform. Taman Sukasada Ujung ini adalah milik tersendiri keluarga Puri Karangasem.Namun, pengunjung umum diperbolehkan mengunjunginya.
Disana terdapat kolam yang sangat besar dan airnya sangat jernih. Sebagian besar pengunjung sering mendatangi taman untuk Jogging/berolahraga.
Taman Ujung dibangun tahun 1909 atas prakarsa Anak Agung Anglurah. Arsiteknya adalah seorang Belanda bernama van Den Hentz dan seorang Cina bernama Loto Ang. Pembangunan Taman Ujung selesai tahun 1921. Tahun 1937, Taman Ujung Karangasem diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulisi naskah dalam aksara Latin dan Bali dan dua bahasa, Melayu dan Bali.
Tentang Desa Tenganan dan Pegringsingan
Tenganan berasal dari kata ngatengahang(bergerak ke tengah). Nama itu berkaitan dengan cerita berpindahnya warga Tenganan dari pesisir Pantai Ujung mencari tempat lebih ke tengah.
Kata Pegringsingan diambil dari kata gringsing yang terdiri dari kata gring dan sing. Gring berarti sakit dan sing berarti tidak . Jadi gringsing berarti tidak sakit.Gringsing yaitu kain tenun ikat ganda khas Tenganan,sehingga diyakini orang yang memakai kain Gringsing itu dipercaya dapat terhindar dari penyakit(penolak mara bahaya).Gringsing itu juga memiliki kekuatan magis. Tenganan adalah cerita tentang masyarakat yang terus berjuang mempertahankan identitas yang mereka banggakan sebagai orang Bali asli. Karena gringsing begitu penting dalam kehidupan masyarakat Tenganan.
Kepercayaan mengenai kekuatan magis kain itu lalu menghasilkan mitos sendiri. Keunikan kain Gringsing yang menjadikan Tenganan Pegringsingan memiliki nama atau dikenal di dunia pariwisata. Kemahsuran ini bertahan berkat praktik tradisionalisasi diri. Lihatlah misalnya, bagaimana Tenganan sanggup menghadirkan turis setiap harinya karena sejumlah praktik kehidupan dan berbagai benda tradisi selalu dihidupkan.
Berbagai upacara masuk ke dalam kalender budaya Tenganan.Usaba Kasa, Usaba Karo, Usaba Ketiga, Usaba Kapat, Usaba Sambah,dan seterusnya merupakan upacara tradisi yang hadir dalam wilayah ritual dan kesadaran akan industri pariwisata.
Para wisatawan datang untuk menyaksikan keseharian masyarakat Tenganan dan kain tenun Pegringsingan yang sangat terkenal.Terlebih pada saat berlangsungnya Upacara 7 Usaba Sambah. Oleh masyarakat setempat, upacara ini memang masih dianggap penting dan seluruh komponen masyarakat desa terlibat di dalamnya.